Selasa, Desember 29, 2009

Kaleidoskop Sport (September)

Kaleidoskop Sport (September)
Manisnya Chris John-Clijsters, Suramnya Renault
Narayana Mahendra Prastya - detiksport


Reuters
Jakarta - Di bulan kesembilan ini, kabar gembira ditorehkan petinju Chris John. Dari tenis, Kim Clijsters mencatat sebuah prestasi sensasional. Sedangkan dari dunia balap, Renault mengalami kisah suram.

Petinju andalan Indonesia Chris John tetap mempertahankan gelar juara dunia kelas bulu WBA. Petinju asli Banjarnegara ini menang mutlak saat bertarung menghadapi Rocky Juarez.

The Dragon menuntaskan rematch dengan Rocky. Sebelumnya duel di Houston, Texas, AS, pada 28 Ferbuari lalu berakhir imbang karena ketiga hakim memberikan poin yang sama, 114-114.

Pada laga di MGM Grand Arena, Las Vegas, Minggu (20/9/2009) Chris John dinyatakan menang uninimous desicion. Ketiga juri memberikan angka 114-113, 119-109 dan 117-111 untuk Chris John.

Ini adalah ke-12 kalinya Chris berhasil mempertahankan gelar juara dunia kelas bulu WBA. Dengan hasil itu Chris John menambah rekor bertarungnya menjadi 45-43-2 (22 KO).

Sejarah Ibu Clijsters
Clijsters terjun dengan status wild card di AS Terbuka. Di perjalanannya, petenis yang sempat gantung raket pada Mei 2007 ini menekuk sejumlah nama yang beperingkat lebih baik, seperti Marion Bartoli, Li Na, dan Serena serta Venus Willams.

Clijsters menutup dongengnya dengan akhir manis yakni sebuah trofi juara. Istri pebasket Brian Lynch ini menundukkan unggulan kesembilan Caroline Wozniacki di laga puncak yang digelar Senin (14/9) pagi WIB.

Prestasi ini mengantarkan ibu Clijsters mencatatkan sejarah. Ia menjadi petenis wildcard pertama yang menjadi juara di sepanjang sejarah turnamen AS Terbuka.

Clijsters juga menorehkan sejarah di arena Grand Slam sebagai petenis putri berstatus ibu ketiga yang keluar sebagai juara. Dua petenis sebelumnya adalah pemenang AS Terbuka 1973 Margaret Court dan juara Wimbledon 1980 Evane Goolagong Cawley.

Renault Dihukum
Sementara dunia jet darat menyajikan cerita suram. FIA menyatakan Renault bersalah dalam skandal crashgate di GP Singapura tahun 2008.

Namun karena Renault mengakui kesalahannya maka diberikan hukuman percobaan selama dua tahun. Artinya Renault masih bisa tampil di F1 pada 2010 dan 2011, karena hukuman larangan tampil baru berlaku bila dalam periode dua tahun ke depan Renault melakukan kesalahan yang sama atau lebih berat.

Sementara bos tim Renault Flavio Briatore dilarang terlibat dalam semua aktivitas di F1, termasuk manajemen pembalap. Sedangkan Kepala Mekanik Renault Pat Symonds dihukum lima tahun dari keterlibatannya di event FIA.

Bagaimana nasib kedua pembalap Renault ketika itu, Fernando Alonso dan Nelson Piquet Jr? Alonso dinyatakan tidak terlibat dalam skandal tersebut. Sedangkan Piquet Jr mendapatkan kekebalan oleh FIA sebelum dilakukan hearing Badan Motors Sport Dunia FIA di Paris.

Untuk Alonso, cerita pembalap Spanyol ini belum berhenti. Sekitar dua pekan pasca jatuhnya keputusan FIA, ia mendapatkan pelabuhan baru yakni Ferrari. Jadi untuk musim depan juara dunia dua kali tersebut akan memperkuat tim kuda Jingkrak.


( nar / arp )

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
Depok, Indonesia
My Guitar My Soul